Siapa sih yang tidak tahu Youtube? Situs
berbagi video ini tentu saja bukanlah hal asing bagi kita. Melalui Youtube ini
kita bisa mengakses untuk melihat berbagai video yang sangat beragam. Selain
itu, kita juga bisa membagikan video yang kita rekam maupun buat kedalam
Youtube dengan menguploadnya.
Salah satu yang paling umum yang sering di
tonton dalam youtube adalah video klip musik oleh musisi-musisi baik dari dalam
negeri maupun luar negeri. Melalui youtube ini para penggunanya tidak hanya
bisa menonton video yang tersedia saja tetapi juga memberikan komentar pada
video yang ditonton. Hal tersebut termasuk dalam teori prosumer.
Mungkin masih banyak orang yang merasa asing
dengan istilah prosumer ini. Pada
tahun 1980, kata ini mulai digunakan dalam sebuah
buku yang berjudul The Third Wave oleh seorang penulis bernama Alvin Toffler,
sebagai perpaduan atau campuran dari produsen dan konsumen. Dia
menggunakan kata tersebut sebagai kemungkinan tipe dari seorang konsumen yang
juga akan ikut serta dalam desain dan manifaktur produk di masa yang akan
datang (masa kini). Sehingga produk produk tersebut bisa dibuat sesuai dengan
spesifikasi setiap individu.
Budaya prosumer ini pada masa perkembangan
internet merupakan fenomena dimana setiap orang dapat menjadi produsen serta
konsumen dari suatu informasi. Internet dengan mudah memberikan keleluasaan
bagi penggunanya dalam mengkonsumsi sebuah informasi dan disisi lain juga
memproduksi informasi. Pada masa yang akan datang, orang-orang melalui internet
akan dengan mudah memberikan masukan-masukan. Setiap lapisan masyarakat yang
terhubung oleh jaringan internet, akan memperoleh kemudahan dalam memasukkan
ide-idenya ke dunia maya.
Salah satu contoh paling mudah untuk
menjelaskan teori ini adalah melalui youtube. Youtube memberikan kemudahan
dalam melihat video yang diunggah oleh para penggunanya itu. Pada situs youtube
dibawah video terdapat kolom komentar yang memungkinkan siapa saja untuk memberikan
komentar entah berupa kritik, saran, pujian, sindiran pada video yang ditonton.
Hal tersebut sudah termasuk dalam teori Prosumer, dimana pengguna tidak hanya
menikmati tayangan video saja tetapi disisi lain juga memberikan komentar
terhadap video yang dalam teori termasuk sebagai produsen.
Jika didunia ini semua orang menjadi
prosumer, tentu saja arus informasi akan sangat deras dan mungkin juga membuat
sebagian informasi menjadi informasi yang sia-sia. Namun melihat bagaimana
masyarakat saat ini mulai membentuk kelompok-kelompok yang dibentuk dari
perbedaan kebutuhan maka informasi yang muncul, tidak akan mudah untuk terlewat
oleh setiap orang. Selain itu jika
setiap orang telah berperan sebagai prosumer di masa yang akan datang, maka
setiap informasi dapat dikatakan sebagai informasi untuk massa. Oleh karena
itu, arus informasi pasti akan sangat deras mengalir dari seorang produsen
pesan hingga ke konsumen pesan hingga kembali lagi ke produsen pesan tersebut.
Penulis : Oki Widianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar