Ribuan
produk alat elektronik, gadget, dan smartphone, muncul setiap tahunnya. Apakah
semua berhasil dan laku di pasaran? Tentu saja tidak dan apakah jumlah yang
tidak berhasil ini cukup banyak? Hmmm, mari kita lihat langsung saja di tempat
yang satu ini.
Itulah pemikiran yang
melatarbelakangi samuel west membuat sebuah kumpulan barang-barang “gagal”
dalam sebuah museum bernama museum of failure atau Museum kegagalan, museum
yang telah berhasil di dirikan di Helsingborg, swedia ini berhasil menampung
berbagai macam produk-produk inovasi gagal yang sebelumnya mungkin tak pernah
kita bayangkan keberadaannya.
Beberapa di antaranya ada alat
kecantikan yang mengerikan, gadget tak berguna, dan smartphone yang buat kita
“illfeel” atau membuat sebal.
Misalnya
seperti :
1. Twitter peek
Twitter ternyata tak hanya
puas dengan membuat aplikasi web. Mereka kini juga membuat peranti yang khusus
untuk nge-twit. Namanya TwitterPeek.
Saat ide membuat peranti khusus nge-twit ini muncul di Twitter Inc. para pendiri Twitter langsung mengontak Jonathan Kaplan, pendiri perusahaan pembuat gadget yang sukses di 2009.
Saat ide membuat peranti khusus nge-twit ini muncul di Twitter Inc. para pendiri Twitter langsung mengontak Jonathan Kaplan, pendiri perusahaan pembuat gadget yang sukses di 2009.
Kaplan berhasil menjual produsen kamera Flip, Pure Digital Technologies Inc. kepada Cisco System Inc. senilai US$ 590 juta )sekitar Rp 590 miliar). Kaplan segera menghubungi Amol Sarva, pendiri Peek Inc, sebuah perusahaan yang dirancang seperti Pure Digital tapi spesialis membuat peranti pembaca surat elektronik secara mobile. Perusahaan ini bisa membuat peranti yang manis, gaya, tapi juga murah untuk mengirim dan menerima surel.
Selanjutnya orang pun bisa melihat perkawian Twitter dan Peek yang disebut TwitterPeek. Ini peranti yang khusus untuk nge-twit.
Peranti yang diproduksi denganwarna-warni menarik, seperti biru menyala, ini bisa mengirim dan menerima pesan Twitter.. Sarva mengatakan, peranti ini harganya cukup terjangkau cuma US$ 99 dengan langganan bulanan US$ 7,95 atau US$ 199 langganan seumur hidup.
2. Microsof kin
Microsoft sebagai salah satu
raksasa pembuat OS mobilephone/smartphone/PDA
kini mulai merambah ke dunia device. Pada 12 April 2010, Microsoft mengumumkan
dua buah produknya yang diberi nama Microsoft KIN One dan KIN Two. Kedua produk
ini merupakan hasil dari project Microsoft yang dikenal dengan Microsoft Pink
Project.
Microsoft
menargetkan kedua produk ini untuk para pria dan wanita berkisar usia 30 – 40
tahun yang gemar melakukan kegiatan social networking. Dengan design sliding
QWERTY keyboard dan friendly touching screen, nampaknya Microsoft
mengonsentrasikan produknya ini untuk dapat dipergunakan semudah mungkin dan
sefamiliar mungkin oleh para penggunanya.
KIN One memiliki
codename Turtle, mobile phone ini merupakan salah satu besutan Microsoft dengan
specifikasi Tegra CPU dari Nvidia, QWERTY sliding keyboard, 2.6″ TFT, QVGA (320
x 240) Display, Capacitive touch screen, 5 megapixel camera, with LED flash,
4Gb of memory, 256MB DDR RAM, Mono Speaker, GPS, Accelerometer, Bluetooth 2.1
with A2DP, USB (for charging; connectivity options currently undisclosed).
Sementara itu KIN
Two dengan codename Pure, memiliki specifikasi Tegra CPU dari Nvidia,
Side-sliding QWERTY keyboard, Capacitive touch screen, 8 megapixel camera, with
LED flash, 8Gb of memory, 256MB DDR RAM, Stereo Speaker, GPS, Accelerometer,
Bluetooth 2.1 with A2DP, USB.
Microsoft menjalin
kerjasama dengan Nvidia untuk mempergunakan Tegra pada KIN One dan KIN Two.
Nvidia sendiri mengklaim bahwa Tegra dapat menghadirkan graphics yang baik
dengan memakan sumber daya yang rendah. Juru bicara dari Nvidia (Bruce Chan)
mengatakan bahwa untuk membenamkan Tegra kedalam smartphone bukanlah hal mudah
“Perlu waktu untuk mendesainnya ke perangkat genggam” ujarnya.
3.
Nokia N gage
Bagi para gamers
Yang inget era awal symbian versi pertama pasti kenal dengan hape satu
ini di rilis pada 7 0ktober 2003 ..dah lama bener kan bro waktu zaman tahun
segitu ane masih 3 SMA masih megang nokiyem 3315 second pula maklum harga
n-gage waktu pertama keluar dulu sekitar 1,7-1,8 jt di ponsel kalo gak salah.
Waktu pertama
launching n-gage di anggap kurang memuaskan penjualan nya..mengingat harga yang
mahal Juga game yang masih relative sedikit , sehingga kalah bersaing
denga GBA (game boy advance) yang juga launching pada waktu itu karena harga
yang lebih murah serta game pilihan yang lebih banyak. ponsel n-gage
klasik ini juga banyak mendapat kritikan karena performa ( sering hang)
dan bentuk fisik yang sangat berbeda dari ponsel biasanya (tapi bagi ane
bentuknya unik ) sampai fitur sidetalking di mana mikrofon dan earphone untuk
nelpon terletak di samping untuk menghindari minyak di wajah menempel di LCD
juga kena kritik.
Spesifikasi n-gage
dengan CPU 104 MHz ARM 920T , memori internal 3,4mb, Symbian OS v6.1, kalo di
bandingkan dengan spesifikasi ponsel sekarang jauh banget kan maklum saja
ponsel 10 tahun yang lalu di saat ponsel2 lain mengutamakan dengan fitur kamera
pada zaman itu si n-gage lebih mengutamakan fitur Game 3D dan music.
Setelah n-gage
klasik berumur setahun, Nokia mengganti dengan N-gage QD , tampilan jauh beda
dengan versi pertama,terlihat lebih kecil dan tebal dengan desain oval entah
apa maksud dari nama QD tersebut namun bagi ane adalah Quality Down karena
beberapa fitur di tinggalkan seperti mp3,radio, sidetalking,USB, dan tombol OK
di pisah, N-gage QD lebih meningkatkan performa gaming secara signifikan
padahal spesifikasi untuk CPU internal dll sama saja, hanya saja
kapasitas baterai lebih gede yang QD.. yang klasik menggunakan Lion 850
mAh (BL-5C) sedangkan QD Lion 1070mAh (BL-6C) ,slot memori eksternal di
tempatkan lebih mudah sehingga tanpa melepas tutup baterai ketika ingin
memasang/ melepas memori eksternal ,Kekurangan menurut ane selama make N-gage
QD ini yang sering bermasalah adalah karet lingkaran sering copot serta tombol
keypad angka bisa lepas tidak sekuat pada N-gage klasik, kemudian Tahun
berikutnya pada bulan agustus 2005 lahir N-gage QD silver edition .tidak banyak
yang berubah dari N-gage QD sebelumnya hanya warna body di balut warna silver
serta penggantian dua tombol khusus game (5 dan 7) dengan tombol standar
4 Tahun kemudian
Nokia meluncurkan platform N-GAGE 2.0. pada generasi ini bukan handset yang
diproduksi tapi lebih ke platform (berbasis layanan online) untuk beberapa seri
handphone Nokia yang disisipkan N-GAGE ke handsetnya (misal N81, N97. Nokia
5320, N96 dll) . Pada tanggal 2 November 2009, diumumkan bahwa layanan N-Gage
akan terus berlanjut hingga 2010 sebelum ditutup untuk selamanya.
Samuel
bukan hanya hanya ingin tempat yang “lucu” saja. Tetapi sekaligus menjadi
pelajaran dan pengalaman berharga, terkadang kegagalan justru membuat
perusahaan, bahkan seseorang, menjadi lebih baik di kemudian hari.
Tentu
saja, museum of failure yang menjadi buktinya. Lewat cara mengumpulkan
barang-barang “gagal” tersebut.
Penulis : Arif Purnomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar