Selasa, 12 September 2017

Beberapa gadget dan smartphone yang masuk dalam “museum kegagalan”


Ribuan produk alat elektronik, gadget, dan smartphone, muncul setiap tahunnya. Apakah semua berhasil dan laku di pasaran? Tentu saja tidak dan apakah jumlah yang tidak berhasil ini cukup banyak? Hmmm, mari kita lihat langsung saja di tempat yang satu ini.

            Itulah pemikiran yang melatarbelakangi samuel west membuat sebuah kumpulan barang-barang “gagal” dalam sebuah museum bernama museum of failure atau Museum kegagalan, museum yang telah berhasil di dirikan di Helsingborg, swedia ini berhasil menampung berbagai macam produk-produk inovasi gagal yang sebelumnya mungkin tak pernah kita bayangkan keberadaannya.

            Beberapa di antaranya ada alat kecantikan yang mengerikan, gadget tak berguna, dan smartphone yang buat kita “illfeel” atau membuat sebal.
Misalnya seperti :

1.      Twitter peek
Twitter ternyata tak hanya puas dengan membuat aplikasi web. Mereka kini juga membuat peranti yang khusus untuk nge-twit. Namanya TwitterPeek.
Saat ide membuat peranti khusus nge-twit ini muncul di Twitter Inc. para pendiri Twitter langsung mengontak Jonathan Kaplan, pendiri perusahaan pembuat gadget yang sukses di 2009.

Kaplan berhasil menjual produsen kamera Flip, Pure Digital Technologies Inc. kepada Cisco System Inc. senilai US$ 590 juta )sekitar Rp 590 miliar). Kaplan segera menghubungi Amol Sarva, pendiri Peek Inc, sebuah perusahaan yang dirancang seperti Pure Digital tapi spesialis membuat peranti pembaca surat elektronik secara mobile. Perusahaan ini bisa membuat peranti yang manis, gaya, tapi juga murah untuk mengirim dan menerima surel.

Selanjutnya orang pun bisa melihat perkawian Twitter dan Peek yang disebut TwitterPeek. Ini peranti yang khusus untuk nge-twit.
Peranti yang diproduksi denganwarna-warni menarik, seperti biru menyala, ini bisa mengirim dan menerima pesan Twitter.. Sarva mengatakan, peranti ini harganya cukup terjangkau cuma US$ 99 dengan langganan bulanan US$ 7,95 atau US$ 199 langganan seumur hidup.

2.      Microsof kin
Microsoft sebagai salah satu raksasa pembuat OS  mobilephone/smartphone/PDA kini mulai merambah ke dunia device. Pada 12 April 2010, Microsoft mengumumkan dua buah produknya yang diberi nama Microsoft KIN One dan KIN Two. Kedua produk ini merupakan hasil dari project Microsoft yang dikenal dengan Microsoft Pink Project.
Microsoft menargetkan kedua produk ini untuk para pria dan wanita berkisar usia 30 – 40 tahun yang gemar melakukan kegiatan social networking. Dengan design sliding QWERTY keyboard dan friendly touching screen, nampaknya Microsoft mengonsentrasikan produknya ini untuk dapat dipergunakan semudah mungkin dan sefamiliar mungkin oleh para penggunanya.

KIN One memiliki codename Turtle, mobile phone ini merupakan salah satu besutan Microsoft dengan specifikasi Tegra CPU dari Nvidia, QWERTY sliding keyboard, 2.6″ TFT, QVGA (320 x 240) Display, Capacitive touch screen, 5 megapixel camera, with LED flash, 4Gb of memory, 256MB DDR RAM, Mono Speaker, GPS, Accelerometer, Bluetooth 2.1 with A2DP, USB (for charging; connectivity options currently undisclosed).

Sementara itu KIN Two dengan codename Pure, memiliki specifikasi Tegra CPU dari Nvidia, Side-sliding QWERTY keyboard, Capacitive touch screen, 8 megapixel camera, with LED flash, 8Gb of memory, 256MB DDR RAM, Stereo Speaker, GPS, Accelerometer, Bluetooth 2.1 with A2DP, USB.

Microsoft menjalin kerjasama dengan Nvidia untuk mempergunakan Tegra pada KIN One dan KIN Two. Nvidia sendiri mengklaim bahwa Tegra dapat menghadirkan graphics yang baik dengan memakan sumber daya yang rendah. Juru bicara dari Nvidia (Bruce Chan) mengatakan bahwa untuk membenamkan Tegra kedalam smartphone bukanlah hal mudah “Perlu waktu untuk mendesainnya ke perangkat genggam” ujarnya.

3.      Nokia N gage
Bagi para gamers Yang  inget era awal symbian versi pertama pasti kenal dengan hape satu ini di rilis pada 7 0ktober 2003 ..dah lama bener kan bro waktu zaman tahun segitu ane masih 3 SMA masih megang nokiyem 3315 second pula maklum harga n-gage waktu pertama keluar dulu sekitar 1,7-1,8 jt di ponsel kalo gak salah.
Waktu pertama launching n-gage di anggap kurang memuaskan penjualan nya..mengingat harga yang mahal Juga game yang masih relative  sedikit , sehingga kalah bersaing denga GBA (game boy advance) yang juga launching pada waktu itu karena harga yang lebih murah serta game pilihan yang lebih banyak.  ponsel n-gage klasik ini juga banyak mendapat kritikan karena performa ( sering hang) dan  bentuk fisik yang sangat berbeda dari ponsel biasanya (tapi bagi ane bentuknya unik ) sampai fitur sidetalking di mana mikrofon dan earphone untuk nelpon terletak di samping untuk menghindari minyak di wajah menempel di LCD juga kena kritik.

Spesifikasi n-gage dengan CPU 104 MHz ARM 920T , memori internal 3,4mb, Symbian OS v6.1, kalo di bandingkan dengan spesifikasi ponsel sekarang jauh banget kan maklum saja ponsel 10 tahun yang lalu di saat ponsel2 lain mengutamakan dengan fitur kamera pada zaman itu si n-gage lebih mengutamakan fitur Game 3D dan music.
Setelah n-gage klasik berumur setahun, Nokia mengganti dengan N-gage QD , tampilan jauh beda dengan versi pertama,terlihat lebih kecil dan tebal dengan desain oval entah apa maksud dari nama QD tersebut namun bagi ane adalah Quality Down karena beberapa fitur di tinggalkan seperti mp3,radio, sidetalking,USB, dan tombol OK di pisah, N-gage QD lebih meningkatkan performa gaming secara signifikan padahal spesifikasi untuk CPU internal dll  sama saja, hanya saja kapasitas baterai lebih gede yang QD.. yang klasik menggunakan Lion  850 mAh (BL-5C)  sedangkan QD Lion 1070mAh (BL-6C) ,slot memori eksternal di tempatkan  lebih mudah sehingga tanpa melepas tutup baterai ketika ingin memasang/ melepas memori eksternal ,Kekurangan menurut ane selama make N-gage QD ini yang sering bermasalah adalah karet lingkaran sering copot serta tombol keypad angka bisa lepas  tidak sekuat pada N-gage klasik, kemudian Tahun berikutnya pada bulan agustus 2005 lahir N-gage QD silver edition .tidak banyak yang berubah dari N-gage QD sebelumnya hanya warna body di balut warna silver serta penggantian dua tombol khusus game (5 dan 7) dengan tombol standar

4 Tahun kemudian Nokia meluncurkan platform N-GAGE 2.0. pada generasi ini bukan handset yang diproduksi tapi lebih ke platform (berbasis layanan online) untuk beberapa seri handphone Nokia yang disisipkan N-GAGE ke handsetnya (misal N81, N97. Nokia 5320, N96 dll) . Pada tanggal 2 November 2009, diumumkan bahwa layanan N-Gage akan terus berlanjut hingga 2010 sebelum ditutup untuk selamanya.

            Samuel bukan hanya hanya ingin tempat yang “lucu” saja. Tetapi sekaligus menjadi pelajaran dan pengalaman berharga, terkadang kegagalan justru membuat perusahaan, bahkan seseorang, menjadi lebih baik di kemudian hari.


            Tentu saja, museum of failure yang menjadi buktinya. Lewat cara mengumpulkan barang-barang “gagal” tersebut.

Penulis : Arif Purnomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar